G20 dan Tantangan Kebijakan Global di Abad 21

nita nita

29/06/2025

5
Min Read
G20 dan Tantangan Kebijakan Global di Abad 21
G20 dan Tantangan Kebijakan Global di Abad 21

Kelompok dua puluh negara ekonomi utama dunia atau G20 memainkan peran penting dalam membentuk arah Kebijakan Global di abad 21. Forum ini menjadi wadah utama bagi negara-negara dengan ekonomi terbesar untuk mendiskusikan persoalan ekonomi, perdagangan, keuangan, serta pembangunan berkelanjutan. Bagi negara berkembang, keberadaan G20 menjadi peluang sekaligus tantangan. Hal ini terutama terkait dengan bagaimana Kebijakan Global yang dihasilkan G20 berpengaruh terhadap pertumbuhan, stabilitas, dan kemandirian ekonomi mereka.

G20 sebagai Forum Penentu Kebijakan Global

Sejak dibentuk pada 1999, G20 telah menjadi aktor utama dalam menyusun arah Kebijakan Global, terutama setelah krisis finansial global 2008. Di dalam G20, negara berkembang seperti Indonesia, India, Brasil, dan Afrika Selatan, berupaya menyuarakan kepentingannya agar tidak hanya menguntungkan negara maju. Namun, dominasi negara-negara besar dalam perumusan kebijakan sering kali membuat suara negara berkembang kurang terdengar, sehingga tantangan dalam memperoleh kebijakan yang adil dan inklusif semakin besar.

Tantangan Negara Berkembang dalam Menyikapi Kebijakan Global

Salah satu tantangan utama negara berkembang adalah menyesuaikan diri dengan standar Kebijakan Global yang sering kali disusun berdasarkan perspektif dan kepentingan negara maju. Kebijakan terkait perubahan iklim, perdagangan internasional, serta regulasi keuangan internasional menjadi isu utama yang menuntut penyesuaian signifikan dari negara berkembang. Misalnya, aturan penurunan emisi karbon yang disepakati di tingkat G20 kerap memberatkan industri dalam negeri negara berkembang yang masih sangat bergantung pada energi fosil.

Selain itu, Kebijakan Global di bidang perdagangan sering mendorong liberalisasi pasar yang belum tentu sesuai dengan kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia negara berkembang. Alih-alih meningkatkan daya saing, negara berkembang justru berisiko menjadi pasar semata bagi produk negara maju.

Isu Ketimpangan dalam Kebijakan Global

Ketimpangan menjadi isu besar dalam Kebijakan Global yang dikeluarkan G20. Negara berkembang kerap terjebak dalam posisi sulit karena kebijakan tersebut kurang mempertimbangkan kesenjangan pembangunan. Dalam hal teknologi, misalnya, negara maju mendorong digitalisasi dan revolusi industri 4.0 sebagai bagian dari Kebijakan Global. Namun, tidak semua negara berkembang memiliki akses memadai terhadap teknologi tersebut. Hal ini semakin memperlebar jarak antara negara maju dan berkembang dalam hal inovasi dan produktivitas.

Selain itu, ketimpangan dalam distribusi vaksin selama pandemi COVID-19 menjadi contoh nyata bagaimana Global kadang tidak berpihak pada negara berkembang. Negara-negara kaya memperoleh akses lebih dahulu, sedangkan negara berkembang harus menunggu lebih lama, yang berdampak pada pemulihan ekonomi yang tidak merata.

Peran G20 dalam Memperbaiki Kebijakan Global

G20 memiliki peluang besar untuk memperbaiki arah agar lebih inklusif. Dengan komposisi yang memuat negara berkembang, G20 seharusnya mampu menjadi forum untuk mengadvokasi kebutuhan khusus negara berkembang dalam menghadapi tantangan abad 21. Isu seperti keberlanjutan lingkungan, kesetaraan ekonomi, dan akses teknologi harus menjadi agenda utama. Agar Kebijakan Global dapat dirasakan manfaatnya secara adil, mekanisme perumusan kebijakan harus lebih transparan dan partisipatif.

Selain itu, G20 juga perlu memperkuat kolaborasi dalam membantu negara berkembang mengakses pembiayaan pembangunan, termasuk dana untuk transisi energi bersih. Dukungan dalam bentuk alih teknologi, investasi hijau, dan penguatan kapasitas kelembagaan menjadi kunci agar dapat diimplementasikan secara efektif di negara berkembang.

Tantangan Geopolitik dan Kebijakan Global

Situasi geopolitik yang semakin kompleks di abad 21 menjadi tantangan lain dalam pelaksanaan Kebijakan Global. Ketegangan antara negara-negara besar, seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Rusia, kerap memengaruhi arah kebijakan yang dihasilkan G20. Dalam kondisi demikian, negara berkembang sering kali terjebak dalam tarik-menarik kepentingan yang tidak sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan domestik mereka. Akibatnya, yang lahir tidak jarang menjadi bias politik dan sulit diimplementasikan di negara berkembang tanpa risiko tertentu.

Di sisi lain, perubahan iklim geopolitik juga memengaruhi stabilitas ekonomi global, yang berdampak pada arus investasi dan perdagangan di negara berkembang. Kebijakan Global yang mengatur tata kelola perdagangan harus mampu merespons dinamika ini agar tidak memperburuk kesenjangan pembangunan.

Agenda Pembangunan Berkelanjutan dalam Kebijakan Global

Pembangunan berkelanjutan merupakan salah satu tema utama dalam yang dikembangkan G20. Bagi negara berkembang, ini adalah peluang untuk memperoleh dukungan internasional dalam mewujudkan agenda pembangunan yang ramah lingkungan dan inklusif. Namun, tantangan muncul ketika target-target pembangunan berkelanjutan membutuhkan biaya yang besar dan teknologi yang canggih, sementara kemampuan negara berkembang terbatas.

G20 harus mendorong yang mengedepankan prinsip keadilan iklim dan pembiayaan yang memadai bagi negara berkembang. Tanpa komitmen nyata dari negara maju dalam mendukung transisi negara berkembang, tujuan pembangunan berkelanjutan akan sulit tercapai.

Harapan Masa Depan: Menuju Kebijakan Global yang Lebih Berkeadilan

Di masa depan, G20 diharapkan dapat menjadi motor penggerak yang benar-benar mencerminkan kepentingan bersama. Negara berkembang harus didorong untuk lebih aktif dalam mengajukan usulan dan solusi yang kontekstual dengan kondisi mereka. Kebijakan Global tidak boleh lagi didikte oleh kepentingan segelintir negara, melainkan harus menjadi hasil konsensus yang menghargai keberagaman kondisi sosial, ekonomi, dan budaya.

Penguatan kerja sama Selatan-Selatan juga perlu diperkuat untuk menjadi penyeimbang dalam perumusan. Negara berkembang dapat saling berbagi pengalaman, teknologi, dan sumber daya dalam menghadapi tantangan bersama.

Kesimpulan

G20 memiliki posisi strategis dalam menentukan arah kebijakan global di abad 21. Bagi negara berkembang, keberadaan forum ini harus dimanfaatkan untuk memastikan bahwa setiap yang dihasilkan mendukung pembangunan yang berkeadilan, berkelanjutan, dan inklusif. Tantangan tetap ada, mulai dari dominasi negara maju, ketimpangan teknologi, hingga dinamika geopolitik. Namun, dengan komitmen bersama dan keberanian untuk menyuarakan kepentingan, negara berkembang dapat memperoleh manfaat nyata dari yang dihasilkan G20.

Related Post