Musim ini terasa berbeda. Bukan hanya karena perubahan regulasi aerodinamika yang diperkenalkan Dorna, tapi juga karena keduanya Ducati dan Yamaha tampil dengan strategi dan inovasi teknis yang lebih agresif dibanding tahun-tahun sebelumnya. Para penggemar MotoGP disuguhi pertarungan bukan hanya antara pembalap, tapi juga antar pabrikan dalam menciptakan motor terbaik yang mampu menaklukkan berbagai jenis lintasan.
Persaingan Ducati vs Yamaha di MotoGP 2025 Tak hanya dominasi mesin dan handling, faktor mental dan konsistensi pembalap juga menjadi sorotan. Di beberapa seri awal, pembalap Ducati seperti Bagnaia tampil eksplosif di trek cepat, sementara Yamaha perlahan tapi pasti menunjukkan kestabilannya di sirkuit-sirkuit teknis. Kombinasi antara teknologi, strategi, dan keberanian di atas motor membuat persaingan ini menjadi salah satu yang paling dinamis dalam beberapa musim terakhir.
Latar Belakang Persaingan Ducati vs Yamaha di MotoGP
Sejak era MotoGP tiga silinder berubah ke empat silinder pada 2002, Ducati dan Yamaha kerap bersaing memperebutkan mahkota konstruktor.
- Ducati dikenal dengan tenaga mesin V4 yang besar, top speed tinggi, dan torsi melimpah.
- Yamaha fokus pada handling, kelincahan, dan pemanfaatan sudut kemiringan ekstrem.
Musim 2025 ini, Ducati memasang target menambah koleksi gelar konstruktor, sedangkan Yamaha bertekad kembali ke puncak setelah tahun-tahun terakhir kurang konsisten.
Hasil Balapan dan Statistik Tengah Musim
Per Mei 2025, dari 9 seri yang sudah digelar:
- Ducati: 5 kemenangan (Bagnaia, Bastianini), 3 podium tambahan
- Yamaha: 2 kemenangan (Fabio Quartararo), 4 podium
Klasemen Konstruktor
- Ducati – 245 poin
- Yamaha – 198 poin
Ducati unggul secara margin, tapi Yamaha menunjukkan perkembangan positif di lintasan teknis dan tikungan.
Analisis Kekuatan Ducati
Mesin V4 Bertenaga Besar
Persaingan Ducati vs Yamaha di MotoGP 2025, Mesin V4 Ducati di Desmosedici GP25 menghasilkan tenaga puncak lebih dari 280 hp. Keuntungannya di trek lurus, mencapai top speed hingga 360 km/jam. dikutip dari MotoGP
Keunggulan Aerodinamika
Ducati terus mengembangkan fairing “winglet” yang menambah downforce tinggi, membantu stabilitas di tikungan cepat.
Pembalap Kunci
- Francesco Bagnaia: Konsisten podium, mental juara dunia 2023.
- Enea Bastianini: Kejutan musim ini, sering finis top‑5.

Analisis Kekuatan Yamaha
Handling dan Agility
YZR‑M1 2025 punya chassis lebih ringan dan setup suspensi yang mendukung kemiringan ekstrim, ideal di tikungan lambat.
Elektronik Terdepan
Yamaha mengintegrasikan sistem kontrol traksi dan wheelie control generasi baru, memberikan efek halus saat keluar tikungan.
Pembalap Kunci
- Fabio Quartararo: Juara dunia 2021, motor selalu under control.
- Franco Morbidelli: Pembalap satelit yang konsisten menyalip di tikungan.
Titik Kritis dan Tantangan
Keausan Ban
Ducati sering lebih agresif pada ban belakang, berisiko “terjegal” di lap panjang. Yamaha lebih hemat ban, namun kalah top speed. Hal ini membuat strategi balapan antara keduanya sangat berbeda. Ducati sering memanfaatkan keunggulan awal untuk menciptakan gap, sementara Yamaha lebih bermain sabar dan konsisten menjaga ritme.
Tidak jarang pembalap Yamaha mencatat waktu lap terbaik di penghujung balapan karena pengelolaan ban yang efisien. Sebaliknya, pembalap Ducati seperti Bagnaia atau Martin harus menjaga ritme agar tidak overheat di tengah balapan. Ini menjadi tantangan utama yang harus dipecahkan oleh tim mekanik masing-masing.
Setup Trek Berbeda
Pada sirkuit cepat seperti Mugello atau Le Mans, Ducati diunggulkan. Tapi di trek teknis Sachsenring atau Assen, Yamaha sering memimpin. Ini karena Yamaha unggul dalam kestabilan masuk dan keluar tikungan sempit, sedangkan Ducati unggul di trek lurus panjang berkat akselerasi brutal.
Persaingan Ducati vs Yamaha di MotoGP 2025 Adaptasi ini mempengaruhi setup motor dari sisi suspensi hingga elektronik. Ducati cenderung menggunakan setup yang agresif dengan pengereman keras, sedangkan Yamaha mengandalkan kelincahan dan presisi. Di sinilah letak duel teknis yang membuat MotoGP 2025 sangat seru disaksikan.
Prediksi Juara dan Implikasi Pasca Musim
Dengan margin 47 poin di klasemen konstruktor, Ducati masih unggul. Namun Yamaha punya momentum perbaikan; jika Quartararo mengunci dua kemenangan lagi, jarak bisa menyusut drastis.
Dari sisi performa, Ducati tampaknya punya kedalaman tim yang lebih solid, dengan lebih dari satu pembalap reguler yang bisa naik podium. Yamaha saat ini masih sangat bergantung pada Quartararo, meskipun Morbidelli mulai menunjukkan performa menjanjikan di beberapa seri terakhir.
Jika tren performa Yamaha terus membaik, bukan tidak mungkin kejuaraan akan ditentukan di dua seri terakhir. Persaingan Ducati vs Yamaha bukan hanya soal mesin, tapi juga siapa yang mampu menjaga konsistensi di tengah tekanan dan ekspektasi.
Pasca musim ini, banyak pihak memperkirakan perubahan besar dalam arah pengembangan motor. Baik Yamaha maupun Ducati diprediksi akan mulai memprioritaskan balance antara power dan efisiensi, mengingat pentingnya manajemen ban di era MotoGP modern.
Prediksi:
- Konstruktor: Ducati favorit, 70% peluang.
- Pembalap: Pecco Bagnaia tetap calon kuat juara, disusul Quartararo.
Kesimpulan
Persaingan Ducati vs Yamaha di MotoGP 2025 masih jauh dari usai. Keduanya memiliki keunggulan masing‑masing: Ducati dengan power dan aerodinamika, Yamaha dengan kelincahan dan elektronik mutakhir. Menjelang sisa musim, setiap tikungan dan sprint lurus akan jadi pertaruhan gelar.