Ketika berbicara tentang pahlawan nasional, banyak orang langsung teringat pada tokoh-tokoh populer seperti Cut Nyak Dien, RA Kartini, atau Martha Christina Tiahahu. Namun, sejarah Indonesia juga menyimpan banyak kisah perjuangan dari pahlawan perempuan lainnya yang jarang dibahas, namun memiliki peran besar dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa. Kisah mereka membuktikan bahwa perjuangan untuk kemerdekaan tidak hanya dilakukan oleh kaum pria, tetapi juga oleh perempuan yang gigih, cerdas, dan berani.
Berikut daftar 10 pahlawan perempuan Indonesia yang jarang dibahas, namun jasanya patut dikenang dan dijadikan inspirasi.
1. Laksamana Malahayati
Laksamana Malahayati adalah seorang panglima perang dari Kesultanan Aceh pada abad ke-16. Ia memimpin pasukan Inong Balee, yang beranggotakan janda-janda pejuang, melawan armada Belanda dan Portugis. Keberanian dan strategi militernya membuatnya disegani lawan. Meskipun namanya tidak sepopuler tokoh pahlawan perempuan lain, Laksamana Malahayati adalah simbol kekuatan dan kepemimpinan perempuan Indonesia.
2. Siti Walidah (Nyai Ahmad Dahlan)
Siti Walidah, yang lebih dikenal sebagai Nyai Ahmad Dahlan, adalah tokoh penting dalam pendidikan perempuan di Indonesia. Ia mendirikan Aisyiyah, organisasi perempuan di bawah Muhammadiyah, yang fokus pada pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan perempuan. Pemikirannya yang progresif membuat banyak perempuan di masa itu mendapat kesempatan belajar dan berorganisasi.
3. Maria Walanda Maramis
Maria Walanda Maramis berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara, dan merupakan pelopor pergerakan perempuan pada awal abad ke-20. Ia mendirikan organisasi Percintaan Ibu kepada Anak Temurun (PIKAT) untuk meningkatkan keterampilan dan pendidikan perempuan. Dedikasinya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan membuatnya diangkat sebagai pahlawan perempuan nasional pada tahun 2013.
4. Roehana Koeddoes
Roehana Koeddoes adalah jurnalis perempuan pertama di Indonesia yang mendirikan surat kabar Soenting Melajoe di Sumatera Barat. Melalui media ini, ia menyuarakan pentingnya pendidikan bagi perempuan dan mengkritik adat yang membatasi peran mereka. Roehana tidak hanya menulis, tetapi juga aktif mengajar dan membina kaum perempuan di kampung halamannya.
5. Dewi Sartika
Dewi Sartika dikenal sebagai tokoh pendidikan perempuan di Jawa Barat. Pada tahun 1904, ia mendirikan Sakola Istri, sekolah khusus untuk perempuan yang mengajarkan membaca, menulis, keterampilan rumah tangga, dan pengetahuan umum. Usahanya membuka jalan bagi perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang layak di masa penjajahan.
6. Opu Daeng Risaju
Opu Daeng Risaju adalah pahlawan perempuan dari Sulawesi Selatan yang terlibat aktif dalam pergerakan kemerdekaan. Ia menjadi anggota Partai Sarekat Islam dan terlibat dalam berbagai aksi protes melawan penjajah. Akibat perjuangannya, ia ditangkap dan disiksa, namun tetap teguh membela kemerdekaan.
7. Walanda Maramis
Meskipun namanya mirip dengan Maria Walanda Maramis, tokoh ini memiliki kiprah berbeda. Walanda Maramis dikenal sebagai aktivis pahlawan perempuan di Minahasa yang berjuang melalui jalur pendidikan dan organisasi sosial. Ia berkontribusi dalam memperluas akses pendidikan bagi perempuan di daerahnya.
8. Siti Manggopoh
Siti Manggopoh adalah pejuang dari Minangkabau yang memimpin perlawanan terhadap Belanda pada tahun 1908 dalam peristiwa Perang Kamang. Ia memimpin serangan terhadap kantor pajak Belanda sebagai bentuk protes terhadap kebijakan kolonial yang merugikan rakyat.
9. Rasuna Said
Hajjah Rangkayo Rasuna Said adalah tokoh pahlawan perempuan dari Minangkabau yang aktif dalam pergerakan politik. Ia pernah dipenjara oleh Belanda karena pidatonya yang mengkritik penjajahan. Setelah kemerdekaan, ia menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Pertimbangan Agung, memperjuangkan kebijakan yang berpihak pada rakyat.
10. Emma Poeradiredja
Emma Poeradiredja adalah tokoh pergerakan perempuan yang mendirikan Pasundan Istri pada tahun 1919. Organisasi ini bertujuan untuk memajukan pendidikan dan keterampilan perempuan Sunda. Ia juga aktif dalam kegiatan sosial dan politik, berjuang agar perempuan memiliki peran lebih besar dalam kehidupan masyarakat.
Keberadaan pahlawan perempuan yang jarang dibahas ini menunjukkan bahwa sejarah Indonesia kaya akan sosok-sosok inspiratif yang berjuang di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, politik, hingga perlawanan bersenjata. Mereka membuktikan bahwa semangat perjuangan tidak mengenal gender, dan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam membentuk bangsa.
Mengenang jasa mereka bukan hanya bentuk penghormatan, tetapi juga pengingat bagi generasi muda bahwa perjuangan untuk keadilan, pendidikan, dan kemerdekaan harus terus dilanjutkan. Dengan mengetahui kisah mereka, kita dapat belajar bahwa keberanian, kecerdasan, dan keteguhan hati adalah kunci untuk membuat perubahan besar dalam masyarakat.