Media sosial kembali dihebohkan dengan isu ijazah palsu Jokowi yang ramai jadi bahan perdebatan. Meski banyak yang menganggap ini sekadar hoaks politik, isu ini menimbulkan kekhawatiran soal kepercayaan publik. Bagaimana sebenarnya faktanya? Yuk simak ulasan lengkap berikut
Kronologi Feud Ijazah Palsu Jokowi
Pada awal 2025, muncul video dari mantan dosen UGM, Rismon Hasiholan Sianipar, yang mempertanyakan keaslian ijazah Jokowi disebut menggunakan font yang belum ada pada 1985 Klaim ini viral di YouTube dan Twitter.
Tak hanya itu, pernah muncul pula kolase ijazah Jokowi dengan nama ‘Bambang Nurcahyo’, lalu dianggap plagiasi Beberapa pihak bahkan melaporkannya ke kepolisian, meski polisi kemudian menghentikan penyelidikan karena tidak ditemukan indikasi pidana .
Puncaknya, pada 22 Mei 2025, Bareskrim Polri menyatakan bahwa ijazah Jokowi asli setelah dibandingkan dengan arsip UGM. UGM pun menegaskan secara publik bahwa dokumen tersebut asli dan disimpan oleh Jokowi sendiri.
Klarifikasi Resmi & Tanggapan Publik
Seiring semakin banyaknya opini berseliweran di media sosial, pihak Istana Kepresidenan akhirnya juga turun tangan. Melalui Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, disampaikan bahwa Presiden Jokowi tidak perlu membuktikan apa-apa lagi karena semua proses hukum sudah selesai dan ijazah yang dimilikinya sah secara hukum dan akademik. Ia menyebut bahwa isu ini adalah distraksi yang tidak berdasar dan lebih condong pada upaya pembunuhan karakter.
Baca Juga : Kontroversi Status Daerah Istimewa Surakarta
Di sisi lain, masyarakat sipil seperti akademisi, mahasiswa, dan komunitas literasi digital mulai angkat bicara. Beberapa dari mereka mendorong edukasi literasi media agar masyarakat tidak gampang terprovokasi isu viral tanpa data. Bahkan, muncul kampanye daring bertajuk “#ValidasiFakta” untuk melawan penyebaran hoaks politik, termasuk dalam kasus ijazah palsu Jokowi. Kampanye ini menunjukkan bahwa publik sebenarnya sudah semakin cerdas dan tidak mudah termakan isu viral tanpa bukti.
Pernyataan Institusi
- Polri/Bareskrim menyatakan tidak ada unsur pidana dan ijazah Jokowi otentik
- UGM juga mengonfirmasi ijazah tersebut asli, disertai penjelasan teknis perbandingan font dan arsip asli .
Respons Tokoh & Tokoh Publik
- Mahfud MD menyebut isu ini tidak mengganggu legitimasi pemerintahan, karena sudah jelas legalitasnya.
- Amien Rais tetap curiga, menekan agar dokumen asli dipublikasi. Namun, pihak Jokowi menilai ini merupakan politisasi isu akademik .
- Beberapa tokoh seperti Dr. Tifa ikut dilaporkan karena menyatakan ijazah Jokowi palsu. dikutip dari sumber terpercaya democrazy.
Apa Dampaknya bagi Publik & Industri?
Khusus dalam konteks digital dan media online, isu seperti ini bisa memicu lonjakan traffic secara drastis. Banyak media terutama media alternatif mengambil momen viral untuk mendulang klik tanpa verifikasi yang memadai. Hal ini berdampak negatif terhadap kualitas informasi di internet, dan dapat merusak kredibilitas platform secara keseluruhan. Di sisi lain, media besar yang mematuhi kode etik jurnalistik justru dimanfaatkan untuk klarifikasi dan meluruskan informasi.
Untuk sektor industri, terutama bisnis berbasis reputasi seperti otomotif dan keuangan, kasus seperti ini bisa menciptakan brand insecurity. Figur publik seperti Jokowi sering kali menjadi endorser atau wajah dari gerakan industri nasional (misalnya kampanye mobil listrik). Jika reputasi mereka goyah karena hoaks, maka kepercayaan publik pada program atau produk yang mereka dukung bisa ikut terdampak. Ini mengajarkan pentingnya manajemen reputasi digital yang cepat dan transparan.
- Kepercayaan Publik
Viral hoaks seperti ini bisa menimbulkan ketidakpastian dan spekulasi bahkan saat sudah dijelaskan secara resmi. Masyarakat pun menjadi mudah skeptis terhadap dokumen formal. - Politik dan Elektabilitas
Di tengah suhu politik menjelang pemilu atau pilpres, isu semacam ini sering digunakan sebagai alat kampanye negatif dan pencitraan lawan politik. - Akademik dan Transparansi
Kasus ini mendorong universitas untuk lebih terbuka dan rutin mempublikasikan sistem validasi ijazah, agar publik bisa dengan mudah memverifikasi keaslian dokumen. - Pengaruh bagi Industri
Meski tidak langsung terkait otomotif, industri otomotif dan bisnis terkait juga terdampak jika kepercayaan konsumen terhadap figur figur publik menurun misalnya endorsement atau sponsorship dari setingkat presiden.
Penutup
Isu ijazah palsu Jokowi memang sempat viral dan mengundang keraguan, tetapi setelah klarifikasi resmi dari Bareskrim dan UGM, terbukti keasliannya. Isu ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya berbasis data, bukan asumsi. Semoga masyarakat makin kritis dan bijak dalam menyaring informasi, khususnya saat berita viral.